Sawocangkring, (7/11) Dalam upaya mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD), kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Desa Sawocangkring kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesehatan masyarakat. Pada hari Jumat pagi, para kader Jumantik melaksanakan kegiatan GALAKSI (Gerakan Aksi Melawan Aedes aegypti) yang berfokus di wilayah RT 016.
Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak pada pagi hari, dimulai pukul 08.00 WIB, dengan melibatkan seluruh kader Jumantik serta dukungan dari perangkat desa, Ketua RT, dan tokoh masyarakat setempat. GALAKSI menjadi bentuk nyata kepedulian masyarakat Desa Sawocangkring terhadap bahaya penyakit DBD yang masih menjadi ancaman di berbagai wilayah, terutama saat musim hujan tiba.
Kegiatan Pemeriksaan Jentik Secara Langsung
Dalam pelaksanaan kegiatan GALAKSI, para kader Jumantik melakukan pemeriksaan langsung ke setiap rumah warga di wilayah RT 016. Mereka dengan sabar dan teliti memeriksa setiap tempat penampungan air, terutama bak mandi, ember, vas bunga, dispenser, dan tempat air hewan peliharaan. Fokus utama pemeriksaan adalah memastikan tidak ada jentik nyamuk Aedes aegypti, yang merupakan penyebab utama penularan virus demam berdarah.
Kader Jumantik juga memberikan penyuluhan singkat kepada warga mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan prinsip 3M Plus, yaitu:
- Menguras tempat penampungan air minimal seminggu sekali,
- Menutup rapat wadah air agar nyamuk tidak dapat berkembang biak, dan
- Mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air hujan.
Sementara “Plus” dalam 3M Plus berarti berbagai upaya tambahan seperti menabur abate di tempat air yang sulit dikuras, memelihara ikan pemakan jentik, serta menggunakan lotion atau kelambu anti-nyamuk.
Antusiasme Warga dan Kerja Sama yang Kompak
Kegiatan GALAKSI di RT 016 disambut dengan antusiasme tinggi dari warga. Banyak warga yang menyambut kedatangan kader Jumantik dengan ramah dan ikut serta dalam kegiatan pemeriksaan. Beberapa warga bahkan turut membantu menunjukkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk di sekitar rumah mereka.
Dalam kesempatan tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap kerja keras para kader Jumantik. Ia mengatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk menjaga kesehatan lingkungan dan mencegah terjadinya wabah DBD di wilayahnya. Ia juga mengajak seluruh warga agar tidak hanya mengandalkan petugas, tetapi turut aktif menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.
“GALAKSI bukan hanya kegiatan satu hari, tetapi harus menjadi gerakan bersama seluruh masyarakat. Jika semua warga sadar dan peduli, maka kita bisa menciptakan lingkungan yang bebas dari nyamuk penyebab demam berdarah,” ujarnya.
Dari hasil pemantauan yang dilakukan, sebagian besar rumah warga di RT 016 sudah tergolong bersih dan bebas dari jentik nyamuk. Namun, masih ditemukan beberapa tempat yang menjadi potensi perkembangbiakan nyamuk, terutama di bak mandi yang jarang dikuras serta wadah air hujan di halaman rumah. Kader Jumantik segera memberikan saran dan edukasi kepada pemilik rumah untuk segera membersihkan dan menutup wadah tersebut.
Melalui kegiatan GALAKSI ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk secara rutin. Pemeriksaan jentik bukan hanya tugas kader Jumantik, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat. Dengan kerja sama yang baik antara warga dan petugas, Desa Sawocangkring dapat menjadi contoh desa yang sehat, bersih, dan bebas dari DBD.
Kegiatan GALAKSI pada hari Jumat, 7 November 2025, menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong dan kepedulian terhadap kesehatan masih sangat kuat di Desa Sawocangkring. Melalui langkah sederhana seperti memeriksa bak mandi dan menjaga kebersihan lingkungan, masyarakat telah berkontribusi besar dalam mencegah penyebaran penyakit berbahaya.
Harapan ke depan, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkala di seluruh RT di Desa Sawocangkring. Dengan demikian, semangat GALAKSI dapat menyebar luas dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat, aman, dan nyaman untuk seluruh warga. (mbz)